Haruskah?


Padahal aku sudah patah dan luluh lantah

Tapi mengapa bisa menjadi pelipur lara baginya yang ingin menyerah?

Padahal aku terlalu sakit dan rumit

Tapi mengapa bisa menjadi rumah untuk merawat hatinya yang sakit?

Padahal hidupku terlalu pelik 

Tapi mengapa bisa menyelamatkan ia yang hampir tercekik?

Padahal egoku begitu besar

Tapi mengapa dipertemukan dengan ia yang begitu sabar? 

Haruskah hatiku yang patah kuberikan pada ia yang hatinya indah?

Haruskah jiwaku yang berantakan kuberikan pada ia yang penuh harapan?

Haruskah hidupku yang putus asa kuberikan pada ia yang sempurna?

Haruskah hatiku yang kesepian kuberikan pada ia yang rela berkorban?

Haruskah kepalaku yang tak bisa diam kuberikan pada ia yang mahir memendam?

Haruskah kehidupanku yang lebam membiru kuberikan pada ia yang begitu tulus padaku?

Aku takut tak bisa membalas indahnya katamu

Aku takut tak bisa membalas baiknya perlakuanmu

Aku takut tak bisa membalas tulusnya hatimu

Aku takut tak bisa menghargai kerasnya perjuanganmu

Aku takut hanya bisa melukaimu

Aku takut hanya bisa mengecewakanmu

Aku takut hanya bisa menyakiti perasaanmu

Aku takut, sungguh

Rasamu terlalu besar untuk aku terima dengan sadar

Perhatianmu begitu tulus untuk aku yang belum bisa serius

Sebab dihatiku masih ada masa lalu

Ia sangat betah menemani hariku yang sendu

Namun dia sangat abu-abu, bahkan bukan milikku

Dan aku tidak ingin membuatmu cemburu

Yakinkan aku bila tempat itu hanya untukmu

Tapi sebelumnya aku ingin bertanya sesuatu

Haruskah aku? Karena aku ragu

Jika mau menunggu, tolong yakinkan aku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menelaah Makna lagu Mata Air - Hindia

APAKAH ORANG YANG MENDATANGI PSIKOLOG ADALAH ORANG GILA?