Kutipan favoritku

 

1. Puisi karya Jalaludin Rumi

Aku memilih mencintaimu dalam diam.
Karena dalam diam tak akan ada penolakan.
Aku memilih mencintaimu dalam kesepian.
Karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu, kecuali aku.
Aku memilih memujamu dari kejauhan.
Karena kejauhan melindungiku dari rasa sakit.
Aku memilih menciummu dalam angin.
Bukankah bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?
Aku memilih memilikimu dalam mimpi.
Karena dalam mimpiku,
kamu tidak akan  pernah mati.

2. Kutipan dari Ali bin Abi Thalib

"Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu."

"Jadilah seperti bunga yang mengharumkan bahkan kepada tangan yang telah menghancurkannya"

"Angin tidak berembus untuk menggoyangkan pepohonan. Melainkan untuk menguji kekuatan akarnya."

"Aku sudah pernah merasakan kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia."

3. Puisi dan Kutipanku

"Usaha memang tidak akan mengkhianati hasil, kecuali takdir" 

"Jangan katakan pada Allah bahwa kamu punya masalah. Tapi katakan pada masalah bahwa kamu punya Allah." 

Ketika hati berkata "ingin"
Namun Allah berkata "tunggu"
Bukan bermaksud menolak,
Apalagi mengulur waktu
Tapi hanya memberi masa
Seberapa sabar kita menunggu
Seberapa gigih kita berusaha
Dan seberapa ikhlas kah kita terhadap takdir-Nya.

Aku diam
Sedih ku redam
Aku berusaha tenggelam
Berharap kau datang menyelam
Kau pergi
Lagi ku berteman sepi
Kukira kau teman sejati
Yang selalu mengerti 
Ternyata semua hanya manipulasi
Aku tak mencegah
Hatiku hanya bisa pasrah
Karena belajar dari yang sudah-sudah
Aku bagimu hanyalah sampah


Mengagumimu

Di balik celah itu aku memperhatikan 
Memuji dalam hati betapa indahnya ciptaan Tuhan
Kamu tersenyum,
Dan aku semakin kagum
Padahal ku tahu senyummu bukan untukku
Kupu-kupu terbang dalam hati
Ketika mendengarkanmu bernyanyi 
Meskipun bukan aku yang kau kagumi
Netra ku berbinar kala engkau bersinar Sebagai pemeran utama di panggung, juga hatiku
Diam-diam aku jatuh,
Jatuh hati pada kesempurnaan mu
Jatuh terhadap kubangan luka 
Ketika kamu sedang asyik bersamanya
Setiap waktu aku memperhatikanmu
Meski aku tahu, kau tak pernah tahu itu
Yang aku tahu aku mengagumimu
Tak peduli terbalas atau tidak
Selama kamu milik Sang Pencipta, 
Akan selalu kupinta di Sepertiga Malam-Nya


Aku adalah harapan yang tak pernah di harapkan.
Bintang yang terus di abaikan.
Dan bulan yang selalu sendirian.
Namun aku tetep bertahan dengan satu tujuan, 
"Membahagiakan walau terasa menyakitkan".



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menelaah Makna lagu Mata Air - Hindia

Haruskah?

APAKAH ORANG YANG MENDATANGI PSIKOLOG ADALAH ORANG GILA?