APAKAH ORANG YANG MENDATANGI PSIKOLOG ADALAH ORANG GILA?

     

     

       

       Mengutip dari Wikipedia, Psikologi (serapan dari bahasa Belanda: psychologie) adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah. Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut sebagai psikolog. Para psikolog berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang melalui intervensi tertentu baik pada fungsi mental, perilaku individu maupun kelompok, yang didasari atas proses fisiologis, neurologis, dan psikososial.

          Menurut pengertian tersebut, psikologi adalah ilmu tentang perilaku dan mental manusia, Sedangkan psikolog adalah orang yang memperbaiki kualitas hidup seseorang dari segi mentalnya. Kalau fisik orang yang menanganinya adalah dokter, sedangkan untuk mental ditangani oleh Psikolog. 

         Ketika kita sakit fisik, berobat ke dokter adalah hal lumrah. Sedangkan kalau mental kita terganggu, banyak yang tidak mendatangi psikolog karena kebanyakan masyarakat akan menganggapnya orang "gila". Padahal orang yang punya masalah mental dengan orang gila itu sangat berbeda. Lalu kenapa hal tersebut bisa terjadi? 

1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang mental health

  Kebanyakan orang, menganggap bahwa kesehatan mental itu tidak penting. Sehingga ketika ada suatu kejadian yang mengganggu mental mereka, kebanyakan ragu untuk mengakuinya dan memilih untuk memendamnya sendirian. Hal itu terjadi karena di dalam benak masyarakat sudah tertanam pemikiran bahwa hanya orang gila yang datang ke psikolog. 

   Mereka juga beranggapan bahwa orang bisa terganggu mentalnya karena kurang ibadah, padahal setiap orang mempunyai kadar kekuatan mentalnya masing-masing. Ada yang rajin ibadah tapi punya penyakit mental, ada yang tidak pernah ibadah tapi sehat, dan rasanya punya penyakit mental bukan alasan untuk men-judge seseorang kurang ibadah

2.  Masyarakat tidak pernah merasakan kesehatan mentalnya terganggu

   Ada sebuah quotes, "yang tidak merasakan, tidak akan paham" dan itu benar adanya. Karena ketakutan mereka akan pandangan dari orang lain, kebanyakan mereka tidak akan menghiraukannya. Lalu biasanya mereka melampiaskannya ke hal lain, seperti anak, pekerjaan rumah, dll. 

    Disadari atau tidak, kita pun pernah menjadi bagian dari masyarakat yang beranggapan seperti itu. Karena pada saat itu kita belum merasakannya. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia maka masalah pun semakin kompleks dan akhirnya sampai pada titik dimana mental mulai terganggu. Dan pada saat itu kita, khususnya penulis menyadari tentang pentingnya kesehatan mental. 

     Gangguan mental bisa terjadi karena berbagai sebab seperti masalah yang tidak kunjung selesai, kesepian, dll. Dan kita tidak bisa menilai seseorang berlebihan ketika mental seseorang terganggu. Kita tidak pernah tahu, kemampuan seseorang. Kita tidak pernah tahu masalah apa yang sedang di hadapi seseorang. 

Lalu apa yang harus kita lakukan? 

1. Mulai perbaiki sudut pandang kita bahwa mempunyai masalah mental bukan berarti gila. Dan orang yang datang ke psikolog bukanlah orang gila. Justru kita harus mensupport mereka karena mempunyai keberanian untuk jujur terhadap diri sendiri, mengakui perasaan mereka, menyadari ada yang salah dari diri mereka hingga berani untuk datang ke Psikolog. Itu adalah hal yang patut di apresiasi. Karena sebelum itu, mereka pasti berperang dengan diri sendiri tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ketika mereka memutuskan sesuatu, dan mereka berhasil menang melawan perang batin dengan diri sendiri. 

2. Berikan dukungan kepada orang yang memiliki gangguan kesehatan mental

Karena bisa jadi salah satu penyebab mereka demikian adalah kesepian, dan yang paling mereka butuhkan adalah orang yang bersedia untuk mendengar semua keluh kesahnya. 

3. Mulai menghargai dan mengakui perasaan diri sendiri

Jika merasa tidak kuat untuk menahan perasaan-perasaan negatif, lebih baik segera datang ke psikolog dan pastikan mindset mu sudah di ubah sehingga tidak ada lagi ke khawatiran akan penilaian masyarakat. 

Sekian, terima kasih.