Wahai diri, sudahkah berdamai?
Dulu saat kecil, ingin sekali rasanya membeli mainan seperti teman-teman. Tapi hati berkata, "Ditahan dulu ya keinginannya, mainan bukan prioritas, yang penting kamu bisa makan dan sekolah, itu sudah cukup. Jangan membebani orang tua, ya". Dan ya, masa kecilku se-membosankan itu, tak seperti orang lain yang punya banyak mainan dan teman. Tapi aku tak apa, rasanya melihat orang tua bahagia saja sudah cukup. Bukankah itu yang namanya berdamai dengan diri sendiri? Tak cukup sampai disitu, takdir menjadikanku anak yang sering sakit. Apa apa dilarang. Makan ini itu jangan. Ketika yang lain minum susu, makan jajanan SD, makan eskrim, yang kumakan hanyalah biskuit dan obat. Hambar sekali. Hatiku ingin sekali mencoba eskrim atau sembunyi-sembunyi membeli jajanan sembarangan, tapi tidak kulakukan. Hatiku menolak, "katanya mau sembuh, katanya mau lihat orang tua bahagia, kok mau melanggar... ditahan dulu ya" Ahhhh aku ini, padahal sesekali mungkin tidak akan apa-apa tapi hati...